kasus 1 : phobia ruang kosong (ceno phobia)
1.Anamnese
Pada tahap pertama kita bisa interview atau wawancara yaitu mencari latar belakang klien, mulai dari kehidupan sehari-harinya, relasi sosialnya, hubungan dengan anggota keluarganya, lingkungannya, cara dia menyelesaikan suatu masalahnya, dll. Data-data ini dapat diperoleh melalui observasi dan wawancara dari klien langsung, ataupun bisa juga dapat diperoleh melalui orang terdekat dari klien (significant other). Orang terdekat klien dapat berupa orang tua, pasangan atau saudara klien itu sendiri.
2.Raport
pada tahap kedua kita melakukan rapport kepada klien, ini dilakukan agar klien itu sendiri merasa nyaman, tidak takut dengan masalah yang dihadapinya, dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk juga mengkaji pengalaman klien, hubungan psikolog dan klien, pengenalan, penjelasan, dan mempersiapkan rancangan atau metode-metode untuk melakukan terapi.
3.Identifikasi masalah
Pada tahap ke tiga di sini kita akan melakukan identifikasi masalah, yaitu psikolog menggali atau mengidentifikasi masalah klien secara mendalam sampai psikolog benar-benar tau terapi apa yang dibutuhkan
4. Memilih bentuk terapi
Dalam tahap ini kita memilih terapi yang cocok atau yang dibutuhkan oleh klien, disini kita pilih bentuk terapi desentisisasi sistematis ,yaitu teapi yang akan diberikan secara bertahap.
5. Melakukan terapi
pada tahap ini untuk penderita phobia ruang kosong, psikolog harus memberikan tahap-tahap terapi sebagai berikut: tahap pertama psikolog akan memberikan kartu yang bergambar ruang kosong, jika klien masi merasa takut akan ruang kosong berikan tahap yang kedua yaitu perlihatkan gambar ruang kosong dalam layar monitor , selanjutnya pada tahap ke tiga psikolog memberikan sebuah gambar animasi yang bergerak tentang ruang kosong, setelah itu psikolog memperlihatkan ruang kosong dari jarak 3 meter , setelah itu jarak 2 meter, dan 1 meter, setelah itu semua dilakukan pada tahap terakhit yaitu klien di bawa ke ruang kosong.
6. Evaluasi Pada tahap evaluasi ini, ada beberapa poin yang harus psikolog buat yaitu:
a. Anamnese Psikolog melihat lagi bagaimana hasil dari dari anamneses dengan hasil terapi sesuai atau tidak
b. Hipotesis Psikolog menentukan bagaimana hasil sementara dari terapi yag diberikan apakah ada perubahan atau tidak pada klien
c. Tingkat keberhasilan Dalam tahap ini Psikolog mendeskripsikan bagaimana tingkat keberhasilan yang pasti yaitu apakah sudah berhasil mencapai tujuan atau belum, jika tujuan telah tercapai, klien tidak melanjutkan lagi, atau terapis tidak dapat lagi menolong kliennya (merujuk ke ahli lain).
d. kendala Dalam melalakukan terapi psiklog harus mencatat kendala-kendala apa saja yang dihadapi pada saat melakukan terapi
e. Rekomendasi Terapi yang sudah di jalankan oleh klien diberikan kembali atau tidak
7. Post terapi
Jika diperlukan maka dilakukan post therapy.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar