Selasa, 05 April 2011

PEMETAAN USE CASE (KASUS 2: PHOBIA BADUT)

Phobia badut (clouro phobia)

1. Anamnese
Pada tahap pertama kita bisa interview atau wawancara yaitu mencari latar belakang klien, mulai dari kehidupan sehari-harinya, relasi sosialnya, hubungan dengan anggota keluarganya, lingkungannya, cara dia menyelesaikan suatu masalahnya, dll. Data-data ini dapat diperoleh melalui observasi dan wawancara dari klien langsung, ataupun bisa juga dapat diperoleh melalui orang terdekat dari klien (significant other). Orang terdekat klien dapat berupa orang tua, pasangan atau saudara klien itu sendiri.

2. Raport
pada tahap kedua kita melakukan rapport kepada klien, ini dilakukan agar klien itu sendiri merasa nyaman, tidak takut dengan masalah yang dihadapinya, dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk juga mengkaji pengalaman klien, hubungan psikolog dan klien, pengenalan, penjelasan, dan mempersiapkan rancangan atau metode-metode untuk melakukan terapi.

3. Identifikasi masalah
Pada tahap ke tiga di sini kita akan melakukan identifikasi masalah, yaitu psikolog menggali atau mengidentifikasi masalah klien secara mendalam sampai psikolog benar-benar tau terapi apa yang dibutuhkan, pada identifiksasi masalah ini disini klien mengalami masalah phobia badut (clouro phobia)

4. Memilih bentuk terapi
Dalam tahap ini kita memilih terapi yang cocok atau yang dibutuhkan oleh klien, disini kita pilih bentuk terapi flooding ,yaitu terapi yang akan diberikan secara spontan, atau klien dihadapapkan secara langsung ke badut tersebut.

5. Melakukan terapi
pada tahap ini untuk penderita phobia ruang phobia badut (clouro phobia) , psikolog memberikan terapi secara langsung yaitu klien dihadapkan pada badut.

6. Evaluasi
Pada tahap evaluasi ini, ada beberapa poin yang harus psikolog buat yaitu:
a. Anamnese
Psikolog melihat lagi bagaimana hasil dari dari anamnese dengan masalah yang diajukan sesuai atau tidak
b. Hipotesis
Psikolog menentukan bagaimana hasil sementara dari terapi yag diberikan apakah sudah mencapai perubahan (tujuan terapi) atau tidak pada klien
c. Tingkat keberhasilan
Dalam tahap ini Psikolog mendeskripsikan bagaimana tingkat keberhasilan yang pasti yaitu apakah sudah berhasil mencapai tujuan atau belum, jika tujuan telah tercapai, klien tidak melanjutkan lagi, atau terapis tidak dapat lagi menolong kliennya (merujuk ke ahli lain).
d. kendala Dalam melalakukan terapi
psiklog harus mencatat kendala-kendala apa saja yang dihadapi pada saat melakukan terapi
e. Rekomendasi Terapi yang sudah di jalankan oleh klien diberikan kembali atau tidak

7. Post terapi
Jika diperlukan maka dilakukan post therapy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar